Inilah 10 Produk Populer yang Kamu Kira Halal, Ternyata Tidak!

Aug 14, 2024 - 10:38
Inilah 10 Produk Populer yang Kamu Kira Halal, Ternyata Tidak!

TIMES TeknoTekno TImes - Ketika berbicara tentang produk yang kita gunakan sehari-hari, sering kali kita menganggap bahwa produk tersebut aman dan halal untuk dikonsumsi atau digunakan. Namun, kenyataannya tidak semua produk yang kita temui di pasaran sesuai dengan prinsip-prinsip halal. Meskipun label "halal" semakin mudah ditemukan di berbagai produk, tetap ada beberapa produk yang dianggap aman namun ternyata tidak memenuhi standar halal.

Menurut dr. Agus Budi Utomo, Sp.N., seorang ahli dalam bidang neurologi dan kesehatan masyarakat, banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya memperhatikan label halal pada produk non-makanan seperti kosmetik dan obat-obatan. "Banyak orang beranggapan bahwa produk non-makanan tidak terlalu penting untuk diperhatikan kehalalannya. Padahal, kandungan dalam produk tersebut bisa saja berasal dari bahan-bahan yang tidak halal," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari halal.id, sebuah portal yang menyediakan informasi terkait produk halal, berikut ini adalah 10 produk populer yang sering kali dikira halal, tetapi ternyata tidak:

1. Lipstik dan Kosmetik

Banyak lipstik dan produk kosmetik lainnya mengandung bahan-bahan seperti gelatin atau pewarna yang berasal dari hewan yang tidak disembelih sesuai dengan syariat Islam. Beberapa pewarna merah pada lipstik, misalnya, berasal dari serangga yang disebut cochineal, yang tidak termasuk dalam kategori halal.

2. Obat-obatan Bebas Resep

Beberapa obat bebas resep seperti kapsul atau tablet mengandung gelatin dari babi sebagai bahan pengikat. Ini sering kali tidak disadari oleh konsumen karena tidak semua produsen mencantumkan asal-usul gelatin tersebut pada kemasannya.

3. Keju

Meskipun terlihat sederhana, beberapa jenis keju mengandung enzim rennet yang berasal dari perut anak sapi yang tidak disembelih secara halal. Rennet ini digunakan dalam proses pengentalan keju dan tidak selalu bersumber dari hewan yang disembelih sesuai syariat Islam.

4. Suplemen Makanan

Suplemen makanan yang berbentuk kapsul juga sering mengandung gelatin yang berasal dari hewan yang tidak halal. Selain itu, beberapa suplemen mengandung alkohol dalam jumlah kecil sebagai bahan pelarut.

5. Permen dan Cokelat

Beberapa jenis permen dan cokelat mengandung gelatin atau emulsifier yang berasal dari babi atau hewan lain yang tidak disembelih sesuai syariat. Selain itu, kandungan alkohol dalam cokelat praline juga perlu diperhatikan.

6. Minuman Berenergi

Beberapa minuman berenergi mengandung alkohol dalam kadar yang sangat kecil sebagai bahan pelarut atau pengawet. Meski kadarnya rendah, tetap saja produk tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai halal.

7. Sabun dan Produk Perawatan Tubuh

Sabun dan produk perawatan tubuh lainnya sering kali mengandung bahan-bahan yang berasal dari lemak hewan yang tidak halal. Misalnya, sabun yang mengandung sodium tallowate, yang berasal dari lemak sapi atau babi.

8. Roti dan Kue

Beberapa roti dan kue menggunakan shortening atau lemak babi dalam proses pembuatannya. Selain itu, bahan-bahan seperti rennet dalam keju yang digunakan sebagai topping juga perlu diwaspadai.

9. Pasta Gigi

Ada beberapa merek pasta gigi yang menggunakan glycerin yang berasal dari lemak hewan yang tidak halal. Glycerin ini digunakan sebagai bahan pelembut dan pengawet dalam pasta gigi.

10. Minuman Ringan

Beberapa minuman ringan yang beredar di pasaran mengandung bahan-bahan seperti pewarna yang berasal dari sumber yang tidak halal. Selain itu, kandungan alkohol dalam minuman ringan tertentu juga bisa menjadikannya tidak halal.

Bagaimana Memastikan Produk yang Kita Gunakan Halal?

Untuk memastikan produk yang kita gunakan sehari-hari adalah halal, sangat penting untuk memeriksa label dan sertifikasi halal pada kemasan produk. Jika ragu, mencari informasi tambahan melalui situs-situs yang terpercaya seperti halal.id dapat membantu memastikan kehalalan produk. Selain itu, memilih produk yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari lembaga yang diakui juga merupakan langkah yang bijak.

Pada akhirnya, sebagai konsumen yang bijak, kita harus selalu berhati-hati dan teliti dalam memilih produk yang kita gunakan, terutama jika kita ingin memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip halal. Dengan demikian, kita bisa menjalani hidup yang lebih berkualitas tanpa harus mengorbankan keyakinan dan nilai-nilai yang kita anut.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Justin Hubner Seorang penulis biasa yang suka akan hal-hal baru, terutama untuk seputar informasi teknologi dan dunia digital.