Cara Menghitung Weton untuk Menentukan Hari Pernikahan

Bagi masyarakat Jawa, perhitungan Weton selalu menjadi pertimbangan terutama dalam melaksanakan acara-acara sakral dalam kehidupan.

Jan 20, 2024 - 15:26
Cara Menghitung Weton untuk Menentukan Hari Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan

TIMES Tekno – Bagi masyarakat Jawa, perhitungan Weton selalu menjadi pertimbangan terutama dalam melaksanakan acara-acara sakral dalam kehidupan. 

Salah satunya adalah hitungan Weton dalam menentukan hari pernikahan untuk menghindari ramalan-ramalan buruk yang dipercaya sebagian masyarakat Jawa. 

Sehingga bagi kalian yang berada dalam lingkup ini, sepertinya harus tahu bagaimana cara menghitung Weton untuk menentukan hari pernikahan, sesuai dengan tanggal lahir masing-masing calon. 

Karena tradisi ini sudah menjadi turun temurun warisan dari nenek moyang, jadi sebagai bagian dari orang Jawa, kalender Weton akan menjadi pertimbangan mereka dalam menghindari hal-hal yang sifatnya dipercaya. 

Pengertian Weton dalam Jawa 

Weton kalau menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan dengan hari lahir seseorang beserta pasaran Jawanya. Kalau seseorang belum mengetahui weton lahirnya, dapat mengetahui dengan menghitung weton online.

Weton dikenal ada beberapa, seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan juga Kliwon. 
Kalau dari bahasa Jawa sendiri, Weton berasal dari kata Wetu yang artinya adalah keluar (lahir). Serta diartikan kalau Weton itu merupakan gabungan, penyatuan dari jumlah tujuh hari dalam seminggu, dengan 5 hari pasaran yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. 

Apakah weton ini dipergunakan untuk menentukan hari pernikahan saja? sesuai penerapannya tidak. Masyarakat Jawa sering menggunakan hitungan Weton untuk menentukan hari baik maupun buruk, khusus ketika menggelar hajat besar, misalnya khitanan, membuka atau meresmikan usaha, membeli sesuatu yang nilainya besar, dan sebagainya. 

Sedangkan perhitungan Weton dalam hal pernikahan, dipercaya itu akan menentukan nasib ke depan pasangan tersebut, dimana cenderung mengarah ke cocok atau tidaknya. 

Lalu bagaimana jika hitungan Weton dikatakan tidak cocok? Apa yang terjadi dengan kedua calon mempelai? 
Menurut yang ada, secara tidak langsung rumah tangga akan merasa tidak nyaman, contohnya selalu memicu pertengkaran.

Hingga kemungkinan terburuknya adalah sampai pada tahap perceraian. 
Kemudian mungkin saja terjadi faktor ekonomi dinamis, sering merasa kekurangan dan tidak bisa mencukupi kebutuhan secara lahir maupun batin. 

Sejarah Weton 

Jauh sebelum peradaban maju seperti saat ini, leluhur masyarakat Jawa dulunya, masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Merupakan sebuah paham tentang memuliakan roh alam dan roh nenek moyang di dunia. 

Atas kondisi dan situasi tersebut, lahirlah seperti ramalan dimana berisi tentang kehidupan seseorang dengan cara menjumlahkan hari kelahiran dan hari pasarannya. 

Hari pasaran pun dulunya sering digunakan untuk menentukan dibukanya pasar pedagang, seperti memutuskan apakah ramai atau menguntungkan bagi pedagang. 

Dalam kalender jawa terdapat 5 nama pasaran itu sendiri, konon diambil dari roh kepercayaan masyarakat Jawa, yaitu Batara Legi, Batara Pahing, Batara Pon, Batara Wage, dan Batara Kliwon. 
Sebetulnya 5 roh tersebut ada di dalam bagian manusia, kalau kamu pernah dengar istilah Sedulur Papat Lima Pancer, itulah yang dimaksud bagian dari roh-roh tersebut. 

Walaupun mungkin penerapan Weton di era saat ini sudah tidak seperti jaman nenek moyang dulu, namun bagi sebagian besar penganut Suku Jawa masih memakai perhitungan Weton untuk menentukan pasangan, serta hari pernikahan seseorang. 

Apabila kamu penasaran dengan cara menghitung Weton untuk menentukan hari pernikahan, silahkan simak rangkumannya dibawah ini.

Cara Menghitung Weton untuk Menentukan Hari Pernikahan

Ketahuilah bahwa setiap Neptu Dina (Hari) dan Neptu (Pasaran) itu memiliki angka Weton yang sudah disesuai.

Neptu Dina (Hari) 

Minggu : 5 
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jumat : 6
Sabtu  : 9

Neptu Pasaran 

Kliwon : 8
Legi : 5
Pahing : 9
Pon : 7
Wage : 4

Angka diatas akan menjadi patokan penjumlahan setiap masing-masing mempelai. Misalnya, calon suami lahir di hari Minggu Kliwon. Sedangkan calon istri lahir pada Kamis Pon. 

Maka diketahui :

Calon Suami : Minggu (5) + Kliwon (8) = 13
Calon Istri : Kamis (8) + Pon (7) = 15

Setelah itu jumlahkan dari hasil angka antara calon suami dengan calon istri, dan didapat 13 + 15 = 28. Nantinya angka 28 tersebut bisa kita cari makna ramalan Primbon sesuai yang dipercaya oleh masyarakat Jawa. 

Lalu apa saja penjelasan angka ramalan di perhitungan weton? Total ada 1 sampai 36 angka yang masing-masing memiliki pengertian makna atau arti berbeda-beda. 

Arti Hasil Perhitungan Weton untuk Pernikahan Orang Jawa

Masih belum selesai sampai disitu, karena setiap jumlah Neptu Dina dan Neptu Pasaran kedua mempelai, akan ditemui hasil angka dimana setiap angka memiliki makna khusus. 

Total ada 1 sampai 36 angka, dan sebetulnya setiap kelipatan tertentu makna tersebut akan berulang dan sama. 
1, 9, 17, 25, dan 23 = Pegat atau Cerai. Ini selalu yang paling dihindari oleh masyarakat Jawa, apabila perhitungan Weton jatuh pada angka 1, 9, 17, 25, dan 23.

Karena kemungkinan terburuknya adalah perkawinan tidak akan lama, sampai berakhir pada keputusan cerai. 

Untuk menyiasati perkawinan yang jatuh pada perhitungan pegat ini, ikuti beberapa unsur. Yaitu sanggar waringin, lebu katiup angin, dan bumi kapetak. 
Sebelum menjelang hari pernikahan, hindari hitungan tibo wangke alias tahu buntel mayit. Kemudian tidak dianjurkan untuk mengikuti naga hari soal pemasangan tenda. 

Terakhir pasangan diwajibkan untuk memperbanyak sedekah, terutama kepada anak yatim piatu, dan janda-janda jompo. Perbanyak ikhtiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2, 10, 18, 26, dan 34 = Ratu dan Diratukan.

Arti dari ratu atau diratukan ini adalah, berarti pasangan ini nantinya akan cenderung hidup makmur, dalam segi rejeki dan hubungan yang harmonis. 
Bisa dibilang juga hasil angka ini adalah Weton untuk pasangan yang berjodoh. Diantara lainnya, weton ini paling bagus, istimewa, dan sangat diinginkan masyarakat Jawa karena mendapatkan jodoh sejati.
3, 11, 19,27, dan 35 = Jodho atau Jodoh.

Hasil perhitungan angka Weton berikut mengartikan bahwa keduanya sudah ditakdirkan untuk berjodoh. 
Dipercaya kalau mereka dapat membangun hubungan rumah tangga yang harmonis, dan langgeng sampai akhir hayat.

Masing-masing bisa saling menerima kelebihan serta kekurangan pasangan. 
Bagi masyarakat Jawa Weton ini termasuk hitungan yang baik dan sangat baik untuk melangsungkan jenjang kehidupan lebih serius. 

4, 12,20, 28, dan 36 = Tapa atau Masalah. Arti buruk senantiasa akan menghantui pasangan yang berjumlah weton 4, 12,20, 28, dan 36. Karena sangat memungkinkan terjadi persoalan hubungan menuju kerusakan, dimana akan menemui beragam masalah.

Faktor permasalahan yang ada itu bisa beberapa kemungkinan, salah satunya yaitu soal ekonomi.

Akan tetapi waktu akan menjawab status hubungan mereka yang berada pada hitungan Weton ini. 
Karena apabila rumah tangga dapat bertahan dari semua terpaan malasah, maka di akhir akan baik-baik saja dan berujung harmonis.

Jadi solusi untuk menghadapinya adalah, setiap pasangan harus sabar serta mengerti satu sama lain. Banyak sekali godaan dan cobaan hadir, akan lebih baik mereka tahu bagaimana cara menyikapi permasalahan rumah tangga secara bijak. 
5, 13, 21, dan 29 = Tinari atau Bahagia.

Hasil angka Weton ini dipercaya akan mendapatkan kehidupan bahagia, dengan kondisi keuangan berkecukupan serta membawa kemakmuran rumah tangga ke arah makin baik. 

Pasangan ini bakal menemui kemudahan dalam mencari rezeki, tetap ada cobaan hidup tetapi lebih mudah dalam mengatasi kesulitan keluarga. 

Menurut kepercayaan, mereka yang memiliki hitungan Weton berikut akan selalu mendapatkan keberuntungan. Dan kabar baiknya adalah, masyarakat Jawa percaya kalau Tinari lebih baik dari Weton Jodho. 
6, 14, 22, dan 30 = Padu atau Pertengkaran. Pertengkaran dalam rumah tangga akan selalu ditemui apabila perhitungan Weton mereka ambil sebagai resiko. 
Artinya juga angka Weton dinyatakan tidak cocok, kemungkinan juga pasangan akan mengalami pisah yaitu cerai. 
Ini bisa saja dihindari dengan cara ruwatan atau memilih hari pernikahan khusus.

Dipercaya bisa meminimalisir terjadinya cekcok pada kemudian hari. 
7, 15, 23, dan 31 = Sujanan atau Perselingkuhan.

Kehidupan pasangan rumah tangga Sujanan ini akan melewati fase-fase cekcok yang hebat. Tentunya dengan faktor pemicu kuat dari tindakan perselingkuhan dari salah satu pasangan. 

Banyak masyarakat Jawa yang kemudian tidak memilih untuk melanjutkan hubungan, apabila Weton jatuh pada Sujanan. 

Karena rumah tangga akan berisi sakit hati, dan tekanan batin di salah satu pasangan.
8, 16, 24, dan 32 = Pesthi atau Harmonis. Ideal perhitungan Weton untuk orang Jawa yaitu jatuh pada Pesthi.

Karena kehidupan keluarga akan Sakinah, Mawadah, dan Warohmah. 
Kehidupan pasangan akan selalu dibumbui dengan keharmonisan, tentram, aman, rukun, sampai hingga tua. 

Terkadang masih ada masalah dinamis dalam keluarga, akan tetapi itu tidak menyebabkan keharmonisan menjadi retak. 

Menghitung Weton dengan Sisa Neptu 

Sisa Neptu dalam perhitungan Weton dapat dilakukan untuk mencari keserasian dari kedua calon mempelai. 

Tetapi cara ini mempunyai ketentuan khusus, dimana pembagian menggunakan angka 7 sedangkan sisa pembagian tersebut yang menjadi pedoman dalam ramalan Primbon. 

Misalnya weton calon suami Rabu Pon dengan jumlah Neptu 10, sedangkan calon istri Weton Sabtu Kliwon dengan Neptu 17. Keduanya dijumlahkan menjadi 27 setelah itu dibagi 7. 
27 dibagi 7 dapat 3 sisa 6.

Jadi perhitungannya bukan hasil angka koma, tetapi kelipatan 7 dan sisanya yang bakal menjadi penjelasan ramalan wetonnya. 

Kemudian sisa perhitungan itulah yang menjadi acuan untuk menentukan antara kedua calon mempelai. Berikut merupakan ramalan sisa Weton yang dihitung dengan pembagian 7.

1. Sisa 1 : Wasesa Segara

Pasangan dipercaya akan menjadi perbentukan yang rendah hati, baik, pemaaf, kemudian memiliki wibawa. Lalu dari segi pandangan, kedua calon berikut bakal lebih terbuka untuk wawasan kehidupan lebih luas. 
Jadi cenderung Wasesa Segara ini menjadi ramalan baik, karena keduanya dipercaya akan rukun selalu. 

2. Sisa 2 : Tunggak Semi 

Tunggak Semi dipercaya akan sangat mudah dalam mencari rejeki. Dalam menempuh hidup bersama, mereka akan mendapatkan rejeki yang banyak dan datang dari mana saja, bisaitu berupa anak banyak. Akan tetapi pasangan ini sering mudah jatuh sakit. 

3. Sisa 3 : Satriya Wibawa

Menurut ramalan Primbon, Satriya Wibawa ini akan mendapatkan anugerah serta dimuliakan. Sehingga mereka atau pasangan yang jatuh pada hitungan weton sisa 3 bakal mendapatkan rezeki berlimpah. 

4. Sisa 4 : Sumur Sinaba

Sumur Sinaba akan menjadi pasangan yang banyak dicontoh. Kehidupan rumah tangganya cenderung selalu menjadi tempat untuk mendapatkan ilmu. Jadi bisa dibilang pasangan ini akan selalu berbagi pertolongan untuk orang lain

5. Sisa 5 : Satria Wirang 

Nasib kurang beruntung apabila pasangan jatuh pada sisa 4. Karena dipercaya nasibnya bakal kurang beruntung dan mengalami kesusahan. Untuk menolaknya mereka bisa mengadakan selamatan dengan menyembelih ayam.

6. Sisa 6 : Bumi Kepetak 

Bumi Kepetak ini digambarkan dengan pasangan yang tertutup dan rajin bekerja keras. Nilai positif yang diambil dari pasangan ini adalah mereka bisa kuat dalam menghadapi kesulitan. Walaupun kebutuhannya tercukupi, tetapi secara sosial mereka akan tersisihkan.

7. Sisa 7 : Lebu Ketiyup Angin 

Terakhir sisa 7 yaitu Lebu Ketiyup Angin, yaitu pasangan yang diramalkan akan sering mendapatkan kesusahan. Mereka sulit menggapai cita-citanya, dan tidak menentu. 

Akhir Kata

Begitulah serba serbi cara menghitung Weton untuk menentukan hari pernikahan. Simak sejarah serta budaya dari Masyarakat Jawa diatas, dan wajib kita lestarikan agar tidak terkikis oleh zaman. Semoga bermanfaat. 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Justin Hubner Seorang penulis biasa yang suka akan hal-hal baru, terutama untuk seputar informasi teknologi dan dunia digital.